USANITA Menembus Australasia via Selandia Baru

USANITA selama ini memainkan peran menggerakkan kaum wanita dalam ekonomi, untuk kemajuan seluruh umat manusia secara universal. Merupakan bagian tak terpisahkan dari pengembangan talenta bisnis wanita berasas keseimbangan nalar, naluri, nurani, dan rasa. Pun, ihwal kepemimpinan wanita di lapangan ekonomi dan perniagaan. ADA kabar dari Auckland, Selandia Baru (Sabtu, 12 […]

Selengkapnya

HAWANA 2025 Momentum Refleksi Wartawan dan Media Malaysia

Anwar Ibrahim juga mengingatkan tentang bagaimana merespon perkembangan teknologi informasi, termasuk AI (artificial intelligent) dalam konteks pengendalian singularitas. Antara lain adalah bagaimana wartawan memasukkan informasi dengan nilai-nilai kebajikan dalam budaya Malaysia. Agar AI pun ‘memuntahkan’ kembali nilai-nilai kebajikan dan budaya kepada siapa yang mempertanyakan dan memerlukannya. Catatan Bang Sèm HAWANA […]

Selengkapnya

Jakarta Kota Global Berbudaya

Mengenang ulang masa belia yang hampir sepanjang hari berinteraksi dan bersosialisasi di kawasan Blok M, revitalisasi kawasan ini bisa dimaknai sebagai komitmen Pemprov DK Jakarta, khasnya Gubernur dan Wakil Gubernur menyegarkan Jakarta sebagai kota kreatif, inklusif, dan kolaboratif. Kota yang memfasilitasi dan mengkatalisasi warganya menjadi khalayak yang kosmopolit dan egaliter. […]

Selengkapnya

Santapan Ruhani Butet

Bagi saya — sebagai pembaca — artikel tersebut laksana santapan ruhani penguat kuliah subuh di hari pertama bulan Ramadan 1446 H. Isinya bukan hanya luah pemikiran dan pendapat kritis, cerdas sekaligus jenaka. Melainkan ekspresi sikap lugas warga bangsa yang lantang menyatakan, “Panen paradoks saatnya disetop. Hari ini saatnya menanam sebuah […]

Selengkapnya

Bandar Udara dan Kemuliaan Melayani

Pengelola bandara (khasnya berkelas internasional) di Indonesia dalam praktek tata kelola sehari-hari penting menguatkan kesadaran tentang kemuliaan melayani. Layanan yang tak sekadar mengikuti standar prosedur operasional korporat belaka. Tanpa kecuali, terutama, hal ini berlaku bagi petugas maskapan penerbangan. Khasnya yang kerap dijuluki sebagai maskapai selalu telat (delayed air services), yang […]

Selengkapnya

Hindari Jebakan Minda Relasi Seni dan Media

Dalam konteks Indonesia, di tengah tata kelola pendidikan sebagai bisnis, kuatnya paradigma yang mendudukkan kepentingan manusia sebagai pusat segala sesuatu, sehingga bebas menaklukkan alam untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Akademi Jakarta via Maklumat tentang ‘Cegah Penghancuran Nalar Publik’ (20 Januari 2022). Maklumat tersebut merekomendasikan negara dan khalayak, bertanggung jawab: (a) Mengembangkan […]

Selengkapnya

Butet Mengubah Marah Menjadi Energi Artistik dan Estetik

Karena Butet Kertaredjasa juga berprofesi sebagai penulis, setiap tajuk karyanya punya daya yang memandu penikmat karyanya menangkap pesan yang hendak disampaikannya. Tajuk tersebut baru dituliskannya jelang pameran, empat tahun setelah ia bergumul dengan karyanya. Yang membedakan dengan banyak perupa lain, karya-karya yang dipamerkan BK juga merupakan medium komunikasi visual yang […]

Selengkapnya

24 Jam Tanpa Henti Mengendalikan Kedaulatan Tubuh dan Irama Rasa

24 jam atmosfer di lingkungan kampus ISI Surakarta terkesan lain, khasnya di lokasi-lokasi ke sebelas penari dan musisi menunjukkan kepiawaiannya. Musik dan gerak saling terkoneksi satu dengan lainnya. Fluktuasi bioritme mereka tak tertampak di permukaan. Catatan Nabil MENARI tak sekadar menggerakkan tubuh mengikuti musik. Menari merupakan kerja artistik, esttetik, dan […]

Selengkapnya

Urgensi Kementerian Kebudayaan

Kata kuncinya adalah komitmen untuk konsisten dengan prinsip-prinsip asai budaya, seperti rumpaka Sunda yang diucapkan Anies: “Ngadék sacékna, nilas saplasna.” Konsistensi ucapan dan tindakan, menjunjung kejujuran dan kearifan. Sesuatu yang di masa mutakhir ini, pudar. Sekaligus sikap rendah hati, tidak pongah: aja adigang – adigung – adiguna seperti yang ucapkan […]

Selengkapnya

Mencermati Pilpres dan Pemilu dengan Isyarat Jangka Jayabaya

Untuk mengembalikan kewarasan dalam berbangsa dan bernegara, ada baiknya, kita merenungkan isyarat yang tersurat dan tersirat dalam Jangka Jayabaya (secara konotatif dan denotatif), bahwa kini secara faktual terjadi: Wong agung kasinggung. Wong ala kapuja. Wong wadon ilang kawirangane. Wong lanang ilang kaprawirane. Akeh wong lanang ora duwe bojo. Akeh wong […]

Selengkapnya