Sisi Lain Kota Bogor

KOTA BOGOR yang pernah terkenal sebagai Pakuan, pusat kerajaan Padjadjaran dan kemudian berkembang menjadi Buitenzorg di masa penjajahan Belanda, juga dikenal sebagai Kota Hujan, sekaligus Kota Taman, Kota Ilmu Pengetahuan tentang Botani, Manusia dan Semesta.

Selain ada Istana Bogor yang sering menjadi kediaman Presiden Republik Indonesia dan Istana Batu Tulis kediaman Presiden Soekarno di masanya, kota ini ini juga terkenal karena di sini berada kampus Institut Pertanian Bogor yang kini menjadi IPB Univesity.

Di pusat kota ini terdapat Kebun Raya Bogor yang dulu menjadi sentra penelitian tentang Botani, dan kini lebih merupakan tujuan wisata dengan atraksi hiburan yang berjarak dengan perannya di masa lalu.

Belakangan, kota ini punya alun-alun kota, persis di depan stasiun kereta api Bogor. Tak jauh dari situ terlihat bangunan Masjid Agung yang proses pembangunannya tersendat. Di sebelahnya terdapat bangunan Blok F Trade Centre Kebon Kembang. Di seberangnya terdapat Jalan Mekah yang menghubungkan kawasan itu dengan Hotel Salak dan Balai Kota Bogor.

Tak sulit mencapai kota ini. Dari Jakarta, bisa menggunakan kereta commuter yang menjadi wahana ‘burung-burung metropolitan’ bermigrasi ulanmg alik pada pagi dan petang. | Foto-foto Bang Sèm

 

ALUN-ALUN KOTA BOGOR. Terletak di depan Stasiun Kereta Api Bogor, di bekas ‘Taman Topi’ dulu.

SISI LAIN ALUN-ALUN KOTA BOGOR. Dengan beberapa bangunan khas dan lapangan terbuka, alun-alun ini nyaman untuk ruang ketiga warga.

MASJID AGUNG KOTA BOGOR. Pembangunannya terhenti sejak beberapa waktu berselang. Sayang.

TRADE CENTRE. Blok F Pasar Kebon Kembang yang terdiri dari beberapa lantai. Tak terasa sebagai pusat perdagangan.

JALAN MEKAH. Jalan kecil ini menghubungkan kawasan alun-alun kota dan trade center dengan Hotel Salak di seberang Istana Bogor.

KERETA COMMUTER. Tak sulit menjangkau Kota Bogor dari Jakarta. Kereta Commuter akan melayani..

MELAKA

Melaka tak hanya adalah jejak sejarah, yang pada setiap jarak dan depanya, tersimpan terlalu banyak kisah jatuh bangun peradaban, sebagaimana tersimpan aksara demi aksara watak berbagai bangsa di dunia. Mulai dari dominasi kuasa, ambisi dan syahwat politik Barat, bahkan bangsa-bangsa di Asia sendiri.

Melaka juga tapak romantisme peradaban bangsa-bangsa Timur dan kebesaran Islam yang berinteraksi dengan realitas nilai – budaya tradisi.

Inilah bandaraya yang ditabalkan sebagai bandaraya sejarah dan warisan dunia tak benda, yang di setiap sudut kota tua-nya kita dapat membaca ulang bagaimana kelemahan bangsa Melayu ketika berhadapan dengan kolonialisme dan imperialisme, sebagai salah satu cara untuk menemukan dan merumuskan kekuatan bagi kedigjayaan masa depan.. | Bang Sem

 

Artefak bangunan rumah kedai di tepian Sungai Melaka | semHaesy

 

HardRock Cafe Melaka. Menghubungkan bandaraya bersejarah ini dengan masa kini dan masa depan | semHaesy

 

Museum PROKLAMASI menyimpan sejarah pemekikan kemerdekaan Malaysia oleh Tengku Abdul Rahman Putera |semHaesy

Dua budak China pelancong ke bandaraya Melaka | semHaesy

Titian Interaksi Manusia

SENI sebagai salah satu poduk budaya, memberikan tawaran menarik dalam memahami dimensi kedalaman insaniah manusia. Sekurang-kurangnya menghaluskan budi, yang tertampak pada pekerti — polah tingkah. Seni juga menjadi titian bagi manusia untuk berinteraksi dengan sains, teknologi, dan astrologi, sekaligus memahami nilai dan norma kehidupan. Sejumlah petikan pertunjukan seni dalam dokumentasi, […]

Selengkapnya

“Rimbe Bedaya Kanoman” dan “Rumah Kedai Jalan Seladang”

Meski zaman berubah dan budaya pop bergerak sangat cepat mengikuti perkembangan teknologi informasi, generasi baru yang kerap disebut generasi milenial, tak canggung untuk menggauli karya seni tradisi dan terbilang klasik atau seni murni. Gadis-gadis Kraton Kanoman Cirebon, misalnya tak merasa asing untuk berlatih dan menyajikan tari Rimbe Bedaya, salah satu […]

Selengkapnya